Hal tersebut diungkapkan Abdi, saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Jumat (3/5/2013). Menurutnya, ia harus tunduk dan taat terhadap aturan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Inilah dinamika di Golkar. Saya harus berbesar hati menerimanya. Dan sebagai kader Golkar saya tunduk dan patuh," kata Abdi yang juga mencalonkan diri di Pilkada Pinrang.
Tak hanya itu, ia juga mengaku mengucapkan permohonan maaf dan ucapan terima kasih, kepada keluarga dan tim serta simpatisannya, yang selama ini sudah mendukung dan mensosialisasikannya di tengah masyarakat Pinrang.
"Saya sangat bangga dengan mereka. Melihat kerja politik yang selama ini mereka lakukan, dengan ini saya ucapkan terima kasih dan permohonan maaf sedalam-dalamnya," tegas ketua Yayasan Baramuli tersebut.
Iapun mengaku mengundurkan niatnya untuk bersaing dengan kandidat lainnya, di Pilbup Pinrang, dan siap memenangkan pasangan IDOLA, yang diusung Golkar 18 September mendatang.
"Yang jelas saya siap mengawal program perogram Golkar, termasuk mengawal sejumlah even politik, baik pilbub, pileg dan pilpres," tegasnya.
Informasi yang dihimpun, penentuan calon Bupati dan Wakil bupati Pinrang dilangsungkan di DPP Golkar bersama empat kabupaten/kota lainnya, Kamis (2/5/2013). Rapat tersebut berlangsung alot.
Tarik menarik kepentingan partai tersebut, diduga menjadi penyebab lambannya Golkar menentukan sikap di Pinrang.
Bahkan sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan jika pembahasan penentuan calon yang diusung Golkar di Pinrang, memakan waktu paling lama dibanding dengan penentuan, calon empat kabupaten/kota lainnya.(Ali)
